Biografi Raden Intan II
Dikutip dari situs Universitas Muhammadiyah Metro, Radin Inten II merupakan sosok pejuang Lampung yang mempunyai peran besar pada abad 19. Pada usia16 tahun, dia secara resmi menyandang gelar Ratu pemimpin Keratuan Darah Putih. Hidupnya dipenuhi perjuangan dan perlawan terhadap kolonialisme Belanda yang dimulai sejak dia masih kecil hingga dewasa.
1. Masa Anak-anak
Radin Inten II adalah putra dari Raden Imba II dan cucu Raden Inten I. Dia terlahir sebagai bayi yang ditinggalkan ayahnya dikarenakan tindakan Belanda yang menangkap dan mengasingkan Raden Imba II ke Pulau Timor.
Ketika masih kecil, ibunya dan Haji Wakhya dari Banten mengajarkan berbagai ilmu agama kepada Radin Inten II. Dia dibesarkan dalam masyarakat Lampung yang ketika itu sedang menentang kolonialisme Belanda, membentuknya menjadi seorang bangsa dalam menentang Belanda.
2. Masa Muda
Ketika muda Radin Inten II sudah menjadi pemimpin yang dibanggakan masyarakat Lampung sebagai pahlawan yang dengan gigih melawan Belanda. Pada tahun 1850, dia yang saat itu masih berusia 16 tahun disumpah oleh Haji Wakhya sebagai Ratu.
Setelah dilantik menjadi ratu, Radin Inten II melakukan konsolidasi dengan memperbaiki benteng-benteng lama serta membangun benteng baru untuk memperkuat pertahanan. Selain itu, walaupun bukan dari akademi militer, dia telah mengadakan berbagai persiapan pada awal pemerintahannya untuk menghadapi suatu pertikaian senjata dengan pihak Belanda.
Selain sebagai kepala pemerintahan, Radin Inten II juga merangkap sebagai panglima perang. Dia dibantu oleh 4 warga ratu. Dalam penegakan hukum dan keadilan, dia dibantu oleh 2 badan yaitu badan kehakiman yang dikepalai tumenggung pertanda dan badan penuntut umum yang dikepalai tumenggung jaksa.
3. Masa Perjuangan
Radin Inten II merupakan seorang yang cedas, dia dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki serta memaksimalkan keamanan dan pertahanan. Hal tersebut dapat dilihat ketika Belanda yang berulang kali mengalami kegagalan dalam operasi-operasi besar, terutama operasinya pada 1856, dan dia hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 tahun untuk memenangkan perang.
Dalam hal senjata, pasukan Radin Inten II memiliki senjata buatan sendiri seperti keris, pedang, badik dan beberapa meriam kecil dan besar yang didapatkan dari hasil perdagangan bebas kakeknya, Raden Inten I.
Perlawanan daerah Lampung yang dimulai dari zaman kakeknya, dilanjutkan sang ayah Raden Imba II, serta perlawanan di daerah Semangka yang dipimpin Batin Mangunang dan diakhiri oleh perlawanan Radin Inten II. Dia pun gugur sebagai kesuma bangsa ketika menghadapi pertempuran yang tidak seimbang.
Radin Inten II dimakamkan di Desa Gedung Harta, daerah yang dikenal dengan nama Benteng Cempaka dan berjarak 18 kilometer dari Kota Kalianda.
Silsilah Radin Inten II
Dikutip dari Jurnal ISI, Lampung pada saat itu memiliki negara keratuan yang dipimpin oleh Ratu Darah Putih yang merupakan pendiri Negara Keratuan. Setelah ia wafat, tahtahnya diturunkan kepada anak dan cucunya. Salah satunya Radin Inten II.
Radin Inten II adalah putra tunggal Raden Imba II, dan cucu dari Raden Intan I. Ibunya yang bernama Ratu Mas adalah seorang putri dari Kiai Arya Natabraja. Diketahui bahwa Radin Inten II merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati atau Fatahillah dalam garis keturunannya
Demikian profil Radin Inten II serta silsilah dan sejarah perjuangannya.
Join the conversation